-->

Pemanfaatan Radioisotop di Berbagai Bidang

January 24, 2019 Admin Ganteng



Radioisotop digunakan sebagai  sumber radiasi
 
Dewasa ini, penggunaan radioisotop sebagai kesejahteraan umat manusia berkembang dengan pesat. Pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah salah satu contohnya. PLTN ini memanfaatkan efek panas yang dihasilkan reaksi inti suatu radioisotop, seperti U­235. Selain untuk PLTN, radioisotop juga telah digunakan dalam berbagai bidang yaitu industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi, dan lain-­lain.

Pada materi ini kita akan membahas dua penggunaan radioistop, yaitu sebagai
perunut (tracer) dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada ikataan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kirnia yang sama dengan isotop stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis: efek kimia, maupun efek biologi. Oleh karena itu, sebelum membahas pengunaan radioisotop kita akan mengupas terlebih dahulu tentang satuan radiasi dan pengaruh radiasi terhadap materi dan mahluk hidup.

Radioaktif Sebagai Perunut.
 
Sebagai perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistern fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.

Bidang kedokteran
 
Berbagai jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc­99), talium­201 (Ti­201), iodin 131(1­131), natrium­24 (Na­24), ksenon­133 (xe­133) dan besi (Fe­59). Tc­99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru­paru Sebaliknya Ti­201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung. Berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc­99), talium­201 (Ti­201), iodin 131(1­131), natrium­24 (Na­24), ksenon­133 (xe­133) dan besi (Fe­59). Tc­99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru­paru Sebaliknya Ti­201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama­sama untuk mendeteksi kerusakan jantung 1­131 akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian­bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, 1­131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na­24 disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium tsb.

Xe­133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru­paru. P­32 untuk penyakit mata, tumor dan hati. Fe­59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang­kadang, radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1­131 juga digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.

Bidang lndustri
 
Untuk mempelajari pengaruh oli dan afditif pada mesin selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama.

Bidang Hidrologi
 
  1. Mempelajari kecepatan aliran sungai.
  2. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

Bidang Biologis
 
  1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.
  2. Mempelajari reaksi pengesteran.
  3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
  4. Radioisotop sebagai sumber radiasi.

Bidang Kedokteran

1. Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat­alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional  (menggunakan bahan kimia), yaitu:
  1. Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
  2. Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
  3. Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin
tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara  konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses  pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
 
2. Terapi tumor atau kanker.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel­sel kanker tersebut. 

Bidang pertanian.

1. Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul 

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.

2. Pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.

3) Penyimpanan makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan­bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.

Bidang Industri 

1. Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian­bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih
hitam,

2. Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

3. Pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang­ barang seni dan lain­lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.
Share:

Comments